Sayangi Lambungmu : Penderita GERD Wajib Hindari Sayuran Ini!

Gloeater – Sayuran tidak selamanya baik loh. Kok bisa gitu? Bisa loh, Sobat Glowy, namun kali ini hanya berlaku untuk penderita GERD. Banyak sayuran yang menjadi pantangan mereka untuk dimakan.

Memilih jenis sayuran yang lebih mudah dicerna bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan lambung mereka.  Nah, dalam artikel berita kali ini kita akan membahas apa saja sayuran yang tidak boleh dikonsumsi penderita GERD. Yuk simak!

Pantangan Sayuran Penderita GERD

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, yang bisa menyebabkan nyeri ulu hati, heartburn, dan gejala lainnya di dada bagian bawah dan perut. Orang yang menderita GERD sering mengalami refluks asam minimal dua kali seminggu, dengan kasus yang lebih parah terjadi sekurang-kurangnya satu kali seminggu. 

Hidup dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) seringkali mengharuskan kita untuk memperhatikan dengan cermat apa yang kita makan. 

Sobat Glowy, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah efek dari sayuran-sayuran tertentu terhadap kesehatan lambung. 

Meskipun kaya akan nutrisi, beberapa sayuran dapat menghasilkan gas yang memperbesar abdomen dan menekan sfingter esofagus bawah. Ini tentu bisa memperburuk gejala refluks asam yang sering kali menyiksa. 

“Sayuran-sayuran seperti brokoli, kubis, dan kacang-kacangan. Itu bisa memperparah GERD karena mengandung gas” Ucap Meliana, seorang Ahli Gizi saat diwawancarai team gloeater pada Jumat (7/6).

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi sobat Glowy yang mengalami GERD untuk memilih sayuran dengan hati-hati. Sebagai contoh, sayuran berdaun hijau rendah asam oksalat seperti bayam atau selada bisa menjadi alternatif yang lebih ramah lambung. 

Memilih makanan yang tidak hanya meminimalisir gejala, tetapi juga memastikan kecukupan nutrisi, adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Tak hanya itu, perlu sobat Glowy disadari bahwa nutrisi dari sayuran-sayuran tersebut memiliki peran penting bagi tubuh. 

Meskipun menyesuaikan pola makan mungkin tidak selalu mudah, substitusi sayuran-sayuran yang dapat menyebabkan gas dengan pilihan lain yang lebih mudah dicerna dapat membuat sobat Glowy merasa lebih nyaman dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Namun perlu diingat juga kalau bukan pola makan saja yang mempengaruhi kesehatan kita, ya, Sobat Glowy. Secara general, pola hidup memberi dampak yang signifikan untuk menyebabkan GERD. Seperti yang dialami oleh salah satu sobat kita, Ihza. Ihza yang seorang mahasiswa semester 6 ini didiagnosis GERD sejak semester 5 lalu. Awalnya memang sering menunda makan, ditambah rasa stress yang memuncak. 

Walaupun Ihza tidak terlalu suka kopi, nyatanya dia suka makanan pedas. Ihza mengatakan ketika GERD menyerang, rasanya sakit seperti ditusuk-tusuk. Setelahnya, dia sudah banyak dilarikan ke rumah sakit ketika GERD nya muncul.

Pantangan pantangan yang dikatakan dokter pun banyak. “Terus disuruh ngurangin makanan pedes, alkohol, aku lupa apalagi. Banyak soalnya” Ucap Ihza, ketika diwawancarai team Gloeater pada Senin (17/6). 

Untuk sayur-sayuran sendiri yang menjadi larangan untuk penderita asam lambung akut, Ihza tau beberapa dari media sosial. “Oiyaa, pas itu lewat FYP TikTok-ku tentang sayuran yang gaboleh dimakan buat penderita GERD. Dan aku bakal hindari juga tentunya ” 

“Guys, punya GERD itu susah. Sakit itu murah, sehatnya yang mahal. Jadi harus jaga kesehatan yaaa” Tambah Ihza lagi. 

-Khansa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like