Gloeater – Siapa sih yang gakenal rempah rempah satu ini? Buah pala tergolong tumbuh dari pohon pala (Myristica fragrans), yaitu buah kecil yang dihargai karena kandungan rempah-rempahnya yang kaya akan aroma dan rasa. Buah ini memiliki cangkang keras yang berwarna merah, oranye, atau coklat, dengan biji yang berada di dalamnya. Daging buahnya berwarna merah terang, beraroma kuat, dan memiliki rasa manis pedas yang khas.
Apa Sih Biji Pala?
Pala telah digunakan secara luas dalam industri makanan, farmasi, dan parfum. Selain memberikan cita rasa khas pada makanan dan minuman, pala juga diketahui memiliki beragam manfaat kesehatan,
Dikutip dari buku tentang manfaat buah pala sebagai agen “anti sarcopenic”. Hal serupa juga terjadi di kawasan Kepulauan Talaud atau Pulau Kabaluan yang banyak ditanami tanaman pala, karena Indonesia merupakan salah satu eksportir pala dan bunga pala terbesar di dunia, bersama dengan Grenada. Dan Indonesia memasok 75% kebutuhan pala dunia.
Menurut arsip Unica, tanaman pala merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang diproduksi di Indonesia. Buah pala sendiri terdiri dari kulit, daging buah, biji, dan bunga pala. Pala sendiri sering digunakan dalam industri dan pengobatan. Buah pala berbentuk bulat hingga lonjong dan berubah warna menjadi kuning kehijauan saat matang. Buahnya merupakan buah sejati tunggal dengan dua bagian, diameter 3 sampai 9 cm, warnanya kuning kotor dan daging buahnya tebal.
Menurut Melliana seoarang lulusan ahli gizi poltekes Malang “Sebenarnya buah itu sumber Serat jg. Serat yang kurang membuat pencernaan kita terganggu yang membuat bab yang tidak lancar, perut kembung, merasa tidak kenyang”. Buah pala itu tinggi antioksida, serat dan vitamin” ujar
Kandungan dari Biji Pala
Kandungan dari pala sendiri bersifat antiinflamasi, antioksidan, dan pencernaan. Minyak esensial pala sering digunakan dalam terapi alternatif untuk meredakan nyeri otot dan sendi.
Pala sebagai salah satu tanaman obat perlu dikelola dan dimanfaatkan secara optimal guna mendukung peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
Ekstrak buah pala telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan gangguan pencernaan selama berabad-abad. Maka dari itu, tak heran Polinef pun memanfaatkan buah pala untuk menjadi balsam ataupun minyak angin.
1 gram pada pala sendiri mengandung:
- Energy 525 kall
- Protein 5,84 gram
- Lemak 36,31 gram
- Karbohidrat 49,29 gram
- Serat 20,8
- Gula 28,49
Salah satunya adalah merendahkan gangguan pada pencernaan, seperti diare, konstipasi, kembung, perut kembung dan sebagainya, pala dapat menjadi alternatif obat alami yang efektif.
Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada organ-organ saluran pencernaan. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau beberapa organ di saluran cerna.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Sedangkan hati, pankreas, dan kantung empedu juga berperan dalam proses pencernaan, meski organ-organ tersebut tidak dilewati oleh makanan dan terletak di luar saluran pencernaan.
Penyebab terhadap gangguan pencernaan yaitu munculnya GERD atau asam lambung, Esofagitis adalah peradangan dilapisan kerongkongan, dan Akalasia yaitu kondisi ketika saraf di area kerongkongan mengalami kerusakan.
Racikan dari Biji Pala
Min glow ada beberapa racikan dari biji pala nih buat sobat yang mengalami masalah pencernaan, yuk simak!
Resep 1
Bahan :
- Biji pala (serbuk) 1 gram
- Pisang batu (serbuk) 6 gram
- Air 100 m
Cara :
- Cukup seduh biji pala dan pisang batu dengan air hangat. minum seduhan biji pala dengan pisang batu satu kali sehari. Sobat bisa meminum ramuan biji pala tersebut selama 30 hari.
Resep 2
- Bahan:
- Biji pala
- Air panas
Cara:
- Seduh biji pala dengan 1 cangkir air panas, minum air seduhan sebanyak tiga kali sehari saat air seduhan masih hangat.
Efek samping buah pala
Buah pala memiliki efek aktivitas psikotropika dan efek samping. Berikut beberapa senyawa yang menyebabkan efek samping yaitu:
1. Elemicin
Senyawa elemicin dalam tubuh manusia dapat diubah menjadi senyawa baru yang mirip dengan mescalin atau amfetamin. Senyawa ini dapat menyebabkan efek samping seperti memabukkan atau menenangkan pada orang yang mengonsumsinya. Selain itu senyawa ini juga dapat menyebabkan mual, letih dan lemas.
2. Senyawa Aromatik Myristicin dan Safrole
Senyawa Aromatik Myristicin dan Safrole sebesar 2 sampai 18% yang terdapat pada biji pala juga akan menimbulkan pengaruh halusinogen apabila dikonsumsi dengan dosis 5-8 mg atau setara dengan dua biji pala.
Itulah tadi penjelasan tentang buah pala serta manfaat untuk gangguan pencernaan sobat! Kalian juga bisa mencoba resepnya dan janga lupa mengonsumsi atau memanfaatkan buah pala dengan dosis yang tepat agar bermanfaat bagi tubuh.
-Elvinda