Health Talk, Fertility Diet Pola Makan Untuk Persiapan Hamil

Gloeater – Healthy Go mengadakan seminar tentang fertility diet, pengaturan pola makan untuk kesuburan wanita dan pria. Dalam seminar tersebut menjelaskan tentang bagaimana mengatur pola makan untuk persiapan hamil oleh ahli gizi Shirleen Grabriele, S.Gz, M.Gizi (Nutritionist and Community Lead of Youvit). Seminar tersebut dilaksanakan secara online yang diikuti oleh 23 orang melalui aplikasi zoom pada Kamis, 30 Mei 2024 jam 19.00-20.00 WIB. Seminar ini tanpa dipungut biaya alias gratis yang bisa daftar di google form yang telah dibagikan. 

Materi yang dijelaskan seperti apa itu subur? “Subur adalah kemampuan alami untuk hamil atau menginduksi pembuahan” ujar Ahli Gizi Shirleen Grabriele, S.Gz, M.Gizi melalui aplikasi zoom. Dalam seminar tersebut juga memberikan data prevalensi infertilitas di indonesia yaitu 22-28%. “Faktor risiko infertilitas yaitu konsumsi alkohol, merokok, malnutrisi, olahraga, stres, asupan vitamin, obat-obatan, dan diet). Ujar ahli gizi dalam seminar tersebut.

Shirleen Grabriele, S.Gz, M.Gizi menyarankan untuk prudent diet yaitu memakan makanan yang mengandung omega 3 yang tinggi (EPA & DHA) untuk keberhasilan pembentukan janin (Morfologi), meningkatkan kualitas dan jumlah sperma. Karbohidrat kompleks- low GI, sensitivitas insulin-meningkatkan fertilitas. Protein-5% protein hewani digantikan dengan nabati-menurunkan 50%risiko ketidaksuburan rahim.

Mikronutrien: vitamin E & C antioksidan-pemburu radikal bebas, meningkatkan kualitas sperma. Vitamin A (beta karoten) dan likopen-berperan dalam aktivitas testikel dan kualitas sperma. Tinggi asupan sayur dan buah wanita yang konsumsi buah <3x/bulan-risiko ketidaksuburan 29% lebih besar. 

Western diet juga dapat dilakukan, meningkatkan sel lemak-jaringan asiposa. jaringan adiposa mengeluarkan 2 protein kunci atau hormon-adiponekin dan leptin. Adoponektin menghambat sekresi GnRH (hormon yang penting untuk reproduksi) tinggi asam lemak jenuh-menurunkan pembentukan dan motilitas sperma, meningkatkan stres oksidatif, gangguan ovulasi.

Karbohidrat indeks glikemik tinggi-resistensi insulin- hiperinsulinemia-hyperandogenism-ovulatory disorder. Protein hewani berhubungan dengan IGF-1 tinggi, risiko lebih tinggi untuk anovulasi.

Gizi seimbang sangat penting dan pastikan ada sayur dan buah setiap hari 5 porsi/hari. Pilih karbohidrat kompleks dengan IG rendah. Mengganti lauk hewani yang diproses dan tinggi lemak. Batasi makanan atau minuman proses tinggi gula, garam, lemak.

Catin wanita yang terlalu kurus berisiko tidak mampu mencukupi gizi bagi janin yang dikandungnya kelak.

-Dicky

1 comment

Togik says:

sangat bagus untuk saya merawat calon istri saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like