Tips Mengatur Makanan untuk Sumber Energi Pada Saat Mendaki

Gloeater – Jika sobat glowy ingin mendaki harus dipersiapkan matang matang, selain peralata seperti jas hujan, pakaian, jaket dan lain lain, sobat harus memperhatikan pola makannya yang bisa untuk sumber energi pada saat mendaki dan harus dikonsumsi ketika mendaki.

Seorang pendaki yang baik harus paham bahwa ia harus mampu menghitung baik jumlah, bentuk, maupun jenis makanan yang harus dibawanya selama pendakian.

Dan satu hal yang perlu diingat adalah tidak semua jenis makanan diperbolehkan saat melakukan pendakian. Mengemas terlalu banyak belanjaan ke dalam tas carrier justru akan memakan lebih sedikit ruang di tas sobat loh, sehingga akan berdampak pada pendakian kalian yang menjadi lebih sulit.

Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik dan manajemen kalori saat mendaki gunung? Olahraga Luar Ruangan Ekstrim Bagi kita yang hobi mendaki gunung, logistik dan manajemen kalori adalah upaya melihat makanan (yang dicerna saat mendaki) dari berbagai sudut pandang (gizi, kalori, dll). Ukuran pengepakan sebaiknya ditentukan sedemikian rupa sehingga efisien dan ekonomis.

Sebelum berangkat mendaki gunung, sobat harus mengisi perut kalian dengan energi makanan terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan selama perjalanan pendakian. Hal yang sama berlaku untuk bekal makan saat kita mendaki.

Menghitung kebutuhan Energi berdasarkan Basal Metabolic Rate untuk menghitung kebutuhan protein dan energinya kalian harus menyesuaikan dengan berat badan dan sumber energi yang dibuthkan

Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme Basal (LMB) adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat sempurna baik fisik maupun mental, berbaring tetapi tidak tidur dalam suhu ruangan 25 derajat C (Darwin, 1988:7). Secara praktis besarnya BMR seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (berat badan x 24 kalori). Misalnya berat badan seseorang 60 kg kebutuhan BMRnya adalah 1440 kalori, sedangkan jumlah kebutuhan kalori per hari dapat ditentukan berdasarkan kelipatan BMR sebagai berikut:

Tingkat Aktifitas : Sangat Ringan

Jenis Aktifitas : Tidur, Duduk, Berbaring, Menulis / Mengetik Kebutuhan Energi / Hari : BMR + 30 %

Tingkat Aktifitas : Ringan

Jenis Aktifitas : Menyapu, Menjahit, Mencuci Kebutuhan Energi / Hari : BMR + 50 % Tingkat Aktifitas : Sedang

Jenis Aktifitas : Menyabit rumput, Mencangkul Kebutuhan Energi / Hari : BMR + 70 % Tingkat Aktifitas : Berat

Jenis Aktifitas : Mengergaji kayu besar, Menebang Pohon secara manual Kebutuhan Energi / Hari : BMR + 100 %

Tingkat Aktifitas : Berat Sekali

Jenis Aktifitas : Menarik Gerobak, Mengayuh Becak, Mendaki Gunung Kebutuhan Energi / Hari : BMR + 125 %

Contoh :

Seorang yang sedang mendaki gunung mempunyai berat badan 60 kg, kebutuhan kalorinya adalah:

60 kg x 24 kalori = 1.440 kalori (BMR)

125% x 1.440 (BMR) = 1.800 kalori

Total kebutuhan kalori/hari : 1.440 + 1.800 = 3.240 kalori/hari

Nah sobat glowy jadi bisa nih coba untuk mengukur kebutuhan kalori atau pun energi untuk mendaki. Tidak hanya itu kalian juga misa melihat kebutuhan makanan apa saja yang cocok untuk dibawa pada saat mendaki nih!

  1. Protein bar

Tergantung pada jenis perjalanannya, pendaki mungkin perlu meningkatkan asupan proteinnya. Sumber protein yang baik membantu memperbaiki otot dan mencegah rasa lapar. Protein bar merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat disupermarket. Kemasannya yang ringkas memungkinkan sobat memasukkannya ke dalam saku jaket atau tas kecil untuk camilan saat bepergian. Saat membeli protein bar, hindari protein bar yang mengandung pemanis buatan dalam jumlah berlebihan.

  1. kentang

kentang juga dapat dibawa sebagai bekal pengganti nasi karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Satu buah kentang berukuran sedang mengandung 37 gram karbohidrat yang sudah cukup untuk memulihkan tenaga yang habis saat perjalanan menelurusi pegunungan. Saat camping atau mendaki, kentang dapat dimanfaatkan sebagai menu makanan sehat kaya gizi. Tidak membutuhkan banyak peralatan, kentang dapat diolah dengan cara dibakar atau direbus. Kentang yang padat akan membuat perut merasa lebih cepat kenyang dan tenaga pun akan cepat pulih.

 

  1. Madu

Madu bisa diolah dengan air hangat atau diminum langsung.Karena madu kaya akan antioksidan, madu sejak lama dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina. Sesendok madu juga mengandung 64 kalori, cukup untuk mengisi kembali energi yang dikeluarkan saat mendaki.

Madu kaya akan zat besi, potasium, dan kalsium, yang memperkuat tulang dan otot serta mengurangi risiko cedera. Madu tidak hanya merupakan camilan yang memberi energi, tetapi juga dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.

Nutrisi dan mineral dalam madu mendukung pembentukan jaringan baru pada kulit yang rusak dan menghilangkan rasa sakit.

  • Buah-buahan

Salah satu sumber energi yang tersedia dengan cepat bagi tubuh seorang adalah buah, seperti pir, melon, semangka, atau lainnya yang mengandung banyak vitamin dan air. Tetapi buah-buahan yang dibawa sebaiknya sedikit saja supaya tidak menambah beban ketika proses perjalanan mendaki.

Selain menyiapkan semua makanan yang disebutkan di atas, pastikan untuk membawa banyak air minum. Selain air minum, Anda juga membutuhkan air untuk memasak di pegunungan. Air sangat penting di pegunungan, karena pendaki jauh dari sumber air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like